Sabtu, 18 Oktober 2014

Tenggelam?

Ini bukan sebuah tulisan yang menurut saya bisa menginspirasi. Karena saya hanya ingin menulis apa yang ingin saya tulis. Mungkin tulisan ini juga tidak akan dibaca oleh banyak orang. Karena saya hanyalah penulis amatiran.

Bermula dari mana saya juga tidak tau. Tau-tau saya sudah menyadari sesuatu. Rabu 15 oktober. Saya tenggelam.
Dan beruntunglah masih ada orang yang menolong. Dan dia berkata, " tenggelam adalah proses pendewasaan".
Saya terdiam.
Dewasa.

Saya merasa masih sangat jauh dari kata itu. Lalu suasana hening . Saya diam dan berpikir.
Saya maju ke depan, terlalu jauh meninggalkan belakang. Sampai akhirnya saya tidak sanggup dan tenggelam.
Ya, sama halnya seperti jika saya mencoba melupakan masa lalu dan mengejar yang saya anggap masa depan, tapi ternyata saya tidak sanggup dan akhirnya saya berhenti. Gagal.

Saya pernah tenggelam. Dan saya tenggelam lagi. Mudah saja, sama halnya seperti saya sudah pernah jatuh dan gagal tapi saya jatuh dan gagal lagi dengan cara yang sama.

Lalu saya tidak berani untuk berenang ke tengah kolam. Saya hanya di tepi.
Entahlah, saya merasa seperti pecundang yang hanya berani berselimut bayang-bayang masa lalu dan tidak berani maju. Padahal saya tau, apalah yang bisa saya dapat dari tepi kolam ini. Akan tetap datar. Begini saja. Tanpa ada tantangan. Dan mengecewakan. Sama seperti saya bertahan tetap di posisi saya dan kamu adalah kita, padahal kita sudah menjadi aku dan kamu lagi.

Lalu saya harus apa?
Ya, tenggelam adalah proses pendewasaan. Begitu katanya.
Lalu saya pindah ke kolam yang lebih dangkal. Yang bisa saya jangkau. Yang bisa menyatu dengan saya. Dan saya belajar menyatu dengannya hingga saya bisa.
Begitulah saat ini. Tidak mudah melupakan ketakutan atas "tenggelamnya" saya. Baik di kolam ataupun masa lalu.
Tapi setidaknya satu hal, saya harus benar-benar belajar melawan ketakutan itu, belajar lebih berani mencoba hal baru, dan belajar dari kesalahan masa lalu.

Setidaknya pendewasaan itu adalah proses. Dan kita, saya yakin suatu saat nanti akan benar-benar bisa mendapatkan yang terbaik untuk kita. Karena yang saya tau, kita terlalu baik dan terlalu jahat untuk kita satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar