Minggu, 23 Desember 2012

Luka yang bertahan

Terkadang, ada banyak hal yang tidak pernah bisa aku mengerti tentang kamu.
Kamu yang mampu membuatku tertawa dan menangis disaat bersamaan.
Kamu yang mampu membuatku melayang sampai aku terjatuh dan lupa bagaimana caranya harus bangkit lagi. Pernahkah sekali saja kamu mengakui apa yang sedang kamu rasakan?
Atau haruskah aku berlutut di hadapanmu agar kau mau sedikit saja membuang kecongkakanmu?
Apa lagi yang harus aku tunjukkan kepadamu?
Kau tau? Selama kamu belum mampu untuk meyakinkan hatimu, belum mampu untuk menerima segala kekurangan, selamanya kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan cinta terbaik. Karena kamu akan selalu merasa kurang.

Bukan hal yang mudah ketika aku harus terpaksa melepasmu. Kamu bilang aku yang meninggalkanmu. Aku bilang kamu yang meninggalkanku. Lalu siapa sebenarnya yang meninggalkan? Sayang, sadarlah .....
Entah darimana kamu bisa menciptakan kalimat 'meninggalkan' dan menujukannya kepadaku. TIDAK!
Jika kamu masih tetap mengatakan aku meninggalkanmu, aku mempermainkanmu, aku menyakitimu, sekali lagi aku katakan, selama kita bersama tidak ada artinya. Kamu tidak mengenalku seutuhnya.

Bagaimana bisa aku meninggalkanmu jika hatiku berkata aku ingin bersamamu. Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu sedangkan kenangan yang kau ciptakan tentang kita tidak sedikit. Bagaimana mungkin aku bisa membencimu sedangkan aku sangat mencintaimu. Kaulah yang membuat segalanya ambigu. Kaulah yang datang dan pergi sesuka hatimu padahal aku dengan setia menunggumu walau aku tau kamu sedang melupakanku ketika pergi dengan yang lain.

Sadarkah kamu, ketika aku memang sudah seharusnya melupakanmu dan membuka hati untuk yang lain, bahkan aku melakukannya meminta izin darimu. Ingatkah kamu? sadarkah? Dan apa katamu? kau biarkan aku meninggalkanmu. Kamu tidak tahu rasanya ketika kamu membiarkanku meninggalkanmu, SAKIT. Dan setiap saat ketika aku menceritakan segala hal tentang dia kepadamu, kamu justru terlihat senang karena aku bersamanya. Apakah kamu tidak bisa melihat jauh ke dalam hatiku, aku mencintaimu. sangat. dan rasanya sakit sekali ketika aku harus memainkan sebuah drama baru akan perasaanku. Drama yang kubuat untuk membuktikan bagaimana rasanya ketika kamu melihatku bisa bamgkit tanpamu.

Tidak... aku tidak bisa. Aku masih membutuhkanmu untuk segala hal yang telah kau ajarkan padaku. Dan sekarang apa? Kamu membuatnya ambigu sayang.....
Kamu bersikap seolah-olah kamu ingin aku kembali. Kamu menyalahkan aku yang meninggalkanmu. Kamu menyalahkan kenyataan bahwa aku tidak sepantasnya berpaling kepadanya.
Kenapa kamu tidak bisa sekali saja untuk jujur kepada perasaanmu? kenapa kamu tidak bisa menahanku untuk tetap menjadi milikmu? Kenapa kamu membiarkanku pergi?
Jangan membuatku gila karena ini semua sayang. Kenapa kamu harus marah? bukankah kamu yang menyarankanku membagi hatiku? Lalu mengapa kamu harus berbohong lagi?

Apa kamu ingin aku tetap menjadi penggemar mu sedangkan kamu bisa dengan sesuka hatimu datang dan pergi meninggalkanku???
Sudahlah~ aku terlalu lelah untuk mengerti kenyataan ini~
Suatu saat kamu akan mengerti kenapa aku tetap bertahan padamu, kenapa aku tetap ingin bersamamu walau kau sudah menyakitiku beribu kali.
Dan selama kamu belum bisa meyakinkan hatimu untuk 'Satu Cinta' saja, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa melihat sisi tulus orang yang mencintaimu.
Dan aku, disini masih akan tetap berusaha bertahan sampai pada akhirnya aku benar-benar lelah dan kamu akan kehilanganku. Kehilangan untuk waktu yang tidak bisa kamu putar kembali. Kehilangan atas kenangan yang tidak mampu kau lukiskan lagi. Karena kau bukan kehilangan cintaku, namun takdirku untuk bersamamu.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar