Mungkin Nama Umar Syarief yang ada dibenak kita, jika disinggung tentang dunia karate. Namun legenda karateka itu telah menyelesaikan masa baktinya di panggung kompetisi karate. Lalu bagaimana dengan regenerasi para karateka lain di Indonesia?
Fernanda Edianto mungkin bisa menjadi salah satu karateka muda berbakat yang mampu mengharumkan nama bangsa, dan juga membuktikan bahwa Karate masih hidup dan terus beregenerasi di Indonesia khusunya Sumatera Utara.
Nanda sapaan akrab karateka asal Medan yang masih berusia 19 tahun ini memiliki segudang prestasi baik nasional maupun Internasional, diantaranya adalah :
- Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri di Lampung dan Bandung tahun 2013 dan 2015 dengan raihan emas.
- Meraih medali emas pada kejuaraan Silent Knight Cahmpionship 2013 Malaysia
-Meraih medali emas pada Thailand Open Karate Championship 2016,
-Berbagai kejuaraan lain yang menghasilkan medali
-Serta yang terbaru meraih medali perunggu dalam PON XIX 2016 lalu, dan merupakan PON pertama baginya, sekaligus menjadi medali pertama dalam kelas Kata Beregu Putra untuk Sumatera Utara sepanjang pegelaran PON berlangsung di Indonesia. Nanda adalah Atlet termuda dalam PON XIX saat itu.
Karateka muda yang terdaftar aktif sebagai salah satu mahasiwa di Departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU ini, menggeluti karate sejak duduk dibangku Sekolah Dasar. Waktu itu ia hanya bergabung dalam ekstrakulikuler yang diadakan sekolahnya. Namun pelatihnya melihat bakat dan potensi yang cemerlang dalam diri Nanda, dan terbukti di usianya yang masih 10 tahun ia meraih 2 emas dan 1 medali perak pada kejuaraan pertamannya di Kejuaraan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008.
Sang Ayah sempat berkeberatan jika Nanda menggeluti dunia karate, layaknya orang tua yang lain lebih mendukung jika anaknya lebih menekuni dan memprioritaskan pendidikan formalnya. Namun hal itu dibuktikan oleh Nanda bahwa ia juga bisa berprestasi dan membanggakan sang Ayah lewat karate dengan berbagai prestasi yang telah ia raih. Ia juga membuktikan kepada ayahnya bahwa pendidikan formal semata – mata terganggu karena Karate yang ia geluti, di SMP ia selalu masuk jajaran 3 besar dikelasnya dan tak jarang dia di utus sekolahnya untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Inggris.
Kini sang Ayah telah mendukung sepenuhnya jika Nanda bergelut di dunia Karate. Bagi Nanda dukungan kedua orang tua adalah yang terpenting terhadap prestasi yang telah ia torehkan selama ini. Kehadiran orang tuanya ketika ia bertanding menjadi semangat tersendiri yang membakar dirinya untuk pantang menyerah dan mencapai kemenangan di setiap pertandingan. Tak jarang kedua orang tuanya memberikan nasehat kepada dirinya jika ia merasa lelah dan mengembalikan semangat juangnya. Selain kedua orang tua, teman seperjuangan dalam Karate juga memiliki pengaruh yang tak kalah besar bagi dirinya. Berlatih bersama dan saling berbagi ilmu jugalah yang menghantarkannya meraih penghargaan seperti saat ini.
Selain menjadi seorang atlet, nanda juga menjadi pelatih untuk karateka Junior, awal januari 2017 lalu ia ditunjuk menjadi pelatih oleh IKANAS di Medan dan melatih 7 orang karateka junior. Dua dari tujuh karateka tersebut meraih medali emas dalam Kejuaran Nasional Kapolri di Semarang dalam kelas perorangan Kadet Putra dan Putri. Baginya ilmu dan pengalaman bukanlah untuk dipendam sendiri, ilmu dan pengalaman lebih berarti jika dibagikan.
Sosok Fernanda Edianto adalah Karateka muda Asal Medan yang dapat diandalkan untuk mengharumkan bangsa ini lewat Karate. Terlebih usianya yang masih sangat muda namun memiliki pengalaman yang cukup, dan mampu menularkan prestasinya kepada orang lain lewat asuhannya adalah sosok Karateka yang dibutuhkan untuk dunia Karate di negeri ini. Serta dapat menginspirasi pemuda – pemuda di Indonesia khusunya Medan untuk sama – sama berprestasi dan mengharumkan Bangsa ini.
VORFREUDE PUBLISHER
Departemen Ilmu Komunikasi – Universitas Sumatera Utara (USU)
Alamat : Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus FISIP USU, Medan
Email: vorfreude.publisher2017@gmail.com
CP : Anita (081360702837) , Kiki (082164251914)